Pengalaman bekerja menjalankan pengabdian sebagai bidan pelaksana pada tahun 2015 dan sebagai dosen kebidanan di STIKES Guna Bangsa Yogyakarta sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Pendidikan yang telah ditempuh SDN Mangunsari 1 lulus tahun 2004, SMPN 1 Mungkid lulus tahun 2007, SMAN 3 Magelang lulus tahun 2010, kemudian lanjut di Prodi DIII Kebidanan Akbid Ngudi Waluyo Ungaran lulus tahun 2013, D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran lulus tahun 2014 dan lulus tahun 2018 Magister Terapan Kesehatan Prodi Terapan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Semarang. Keb.,M.Tr.Keb., lahir di Semarang, 23 Maret 1992. Menurut WHO dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menganjurkan agar menyusui dimulai lebih dulu jam setelah lahir, dilanjutkan secara eksklusif untuk yang pertama 6 bulan hidup, lalu diberi aman dan MPASI yang cukup, sampai 2 tahun atau lebih (Naylor, 2001). Selain itu ASI telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi dan mengurangi risiko infeksi neonatal dan penyebab patogen lain yang dapat mengakibatkan penyakit serius (Pramana et al., 2020). Pemberian ASI sangat penting diberikan karena kandungan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang optimal, untuk kesehatan dan kelangsungan hidup. Kandungan gizi dalam ASI tidak tertandingi oleh makanan tiruan yang dibuat oleh manusia ataupun minuman yang berasal dari hewan seperti sapi atau kambing. Walaupun saat ini sudah banyak makanan tiruan yang telah diciptakan oleh manusia menggunakan teknologi yang canggih seperti halnya susu formula, namun ASI tetap menjadi makanan yang terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang sangat lengkap untuk memenuhi kebutuhan bayi. ASI merupakan suatu anugerah yang telah diciptakan oleh Tuhan. Menyusui merupakan suatu kebutuhan biologis bagi semua mamalia yang hidup di bumi ini termasuk manusia.
0 kommentar(er)
